Senin, 21 Mei 2012

DORMANSI BENIH


PENDAHULUAN
Benih merupakan awal kehidupan untuk masa depan, peranannya dalam budidaya tidak dapat digantikan oleh karena itu  mutlak harus ada dan  merupakan salah satu  faktor penentu  keberhasilan budidaya tanaman karena benih sebagai bahan tanaman dan sebagai pembawa potensi ganetik terutama terutama untuk varietas-varietas unggul.
Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan.
Bebebapa faktor penyebab terjadinya dormansi adalah:
1. Rendahnya/tidak adanya proses imbibisi
2. Proses respirasi terhambat
3. Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan
         Dengan mengetahui faktor penyebab terjadinya dormansi pada benih maka kita akan dapat menentukan  bagaimana cara pemecahan atau pematahan dormansi suatu benih.

Macam-macam Dormansi:
1.  Dormasi Fisik
a.   Impermeabilitas kulit biji terhadap air.
Tipe dormansi ini disebut sebagai “benih keras”.
b.   Resistensi mekanis kulit biji terhadap pertumbuhan embrio.
Beberapa jenis biji tetap berada dalam keadaan dorman disebabkan oleh kulit bijinya yang cukup kuat untuk menghalangi pertumbuhan dari embrio.
c.   Permeabilitas yang rendah dari kulit biji terhadap gas-gas.

2.  Dormansi Fisiologis
1.   Immaturity embrio.
Beberapa jenis tanaman mempunyai biji dimana perkembangan embrionya tidak secepat jaringan sekelilingnya.
2.   After ripening.
Sering pula didapati benih gagal berkecambah walaupun embrio telah terbentuk sempurna dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk berkecambah.

3.   Dormansi sekunder
Benih-benih pada keadaan normal mampu berkecambah, tetapi apabila dikenakan pada suatu keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan selama beberapa waktu dapat kehilangan kemampuan untuk berkacambah.

4.   Dormansi yang disebabkan oleh hambatan metabolisme pada embrio. Contohnya, keperluan akan cahaya.

MACAM-MACAM PERLAKUAN PEMECAHAN DORMANSI:
1. Skarifikasi : pelukaan terhadap kulit biji.
2. Stratifikasi : perendaman (air panas).
3. Kimia : penggunaan bahan kimia seperti KNO3, HCl, H2SO4, dan lain-lain.

Macam-macam metode uji cepat dormansi:
1. Uji TTZ
2. Uji Hydrogen perioksiga
3. Uji X-ray
4. Uji Konduktivitas
5. Uji belah

Alat dan Bahan :
Alat :


 Bak pasir, Erlenmeyer, Cutter, Kamera, Hitter (pemanas).

 Bahan :
 Benih padi, benih saga, Kertas  merang, Air, Tissue, Air, Tissue, Pasir.
        
 PENUTUP
  
          Dormansi suatu benih dapat terjadi apabila rendahnya/tidak adanya proses imbibisi, proses respirasi terlambat dan rendahnya proses metabolisme cadangan makanan. Pematahan dormansi benih dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
Skarifikasi atau pelukaan pada kulit biji, stratifikasi atau perendaman dengan air    panas dan penggunaan bahan kimia.